Tak lama lagi, kita akan memasuki pergantian tahun. Selama masa pandemi Covid-19 ini, tak dipungkiri hampir semua sektor berdampak, termasuk industri asuransi dan juga industri media. Tantangan ke depan, masih banyak.
Dari sisi pelaku industri asuransi, tantangannya bagaimana agar tetap dapat memberikan perlindungan dan layanan asuransi terbaik bagi nasabah maupun masyarakat pada umumnya. Sementara dari sisi media, sebagai corong informasi untuk masyarakat, juga menghadapi tantangan untuk tetap dapat menyediakan informasi yang akurat dan terpercaya.
Pentingnya sinergi kedua belah pihak sangat diperlukan, terutama dalam memberikan edukasi dan informasi yang tepat mengenai perlindungan asuransi kepada masyarakat. Hal tersebut disampaikan dalam webinar yang diselenggarakan oleh Allianz Indonesia bertajuk “How Insurance & Media Face COVID-19 Challenges” beberapa waktu lalu.
“Seiring dengan upaya pemulihan perekonomian, fokus pemerintah tetap ada pada aspek kesehatan, sosial dan juga ekonomi,” ujar Poltak Hotradero, Peneliti Senior & Ekonom di Bursa Efek Indonesia.
Ia berharap di tahun 2021, perekonomian Indonesia menjadi lebih baik lagi mengingat ke depan aktivitas masyarakat akan lebih baik ketimbang saat ini. “Meskipun baru akan diumumkan sekitar bulan Februari tahun depan, namun diduga pertumbuhan ekonomi Indonesia di tahun 2020 diprediksi minus 1,7 hingga 0,6. Kita berharap di tahun 2021 keadaan berbalik positif, diprediksi ekonomi Indonesia akan bertumbuh 5,3 persen tahun depan,” katanya.

Seperti kita tahu, akibat pandemi masyarakat jadi lebih fokus akan kesehatan. Namun, di sisi lain, banyak masyarakat juga enggan ke rumah sakit karena takut tertular Covid-19. Poltak melanjutkan, “Banyak kegiatan kesehatan yang bersifat antisipatif jadi tertunda akibat pandemi, misalnya saja imunisasi balita, atau pemeriksaan rutin pada pasien penderita kanker, jantung, dan sebagainya. Mereka jadi takut ke RS. Ini yang dikhawatirkan menjadi beban berat di tahun 2021.
Ya, bila sakit, tentu butuh perawatan. Sementara itu, biaya kesehatan sangat tinggi. Itulah sebabnya, kita membutuhkan perlindungan asuransi. Selama pandemi, masyarakat pun semakin sadar akan kebutuhan ini, terutama yang mampu melindungi mereka dari biaya kesehatan Covid-19.
Hal ini dibuktikan antara lain dari Studi KANTAR Indonesia Integrated COVID-19 yang menunjukkan bahwa sebanyak 25% mengkhawatirkan kondisi kesehatan mereka di tengah-tengah Pandemi COVID-19 ini. Kemudian studi lain dari
The Nielsen ‘COVID-19: Where Consumers are heading (Impact of COVID-19 on Indonesia consumer)’, ditemukan hasil bahwa 35% dari konsumen Indonesia tertarik untuk lebih memerhatikan kesehatan mereka dan berinvestasi pada pembelian asuransi kesehatan.
Sementara MarkPlus Inc. pada acara Industry Roundtable di bulan Maret 2020, menunjukkan bahwa 9 dari 10 nasabah asuransi mencari informasi, terutama mengenai apakah polis asuransinya memberikan perlindungan terhadap COVID-19. Beberapa hasil studi ini tentu saja menjadi peluang bagi para pelaku industri asuransi untuk memenuhi kebutuhan nasabahnya.
“Meningkatnya kesadaran masyarakat akan pentingnya kesehatan dan tingginya tingkat adaptasi penggunaan platform digital, menjadikan para pelaku industri asuransi harus semakin memahami apa yang menjadi kebutuhan nasabahnya, berusaha memenuhi kebutuhan tersebut, kemudian juga terbuka terhadap perkembangan teknologi dan platform digital,” imbuh Poltak.
Allianz Indonesia sendiri telah melakukan berbagai inisiatif yang mengutamakan customer experience (perlindungan khusus terkait Covid-19, konsultasi kondisi kesehatan online, dan layanan digital melalui portal nasabah Allianz eAZy Connect), distributor experience (proses penjualan dengan tatap muka digital yang dilengkapi dengan digital sales tools Allianz), serta employee experience (penyediaan health kit dan suplemen untuk karyawan dan Employee Assistance Program, layanan konsultasi pribadi untuk karyawan dengan psikolog profesional).
Semuanya dilakukan bukan hanya sebagai bentuk respon Allianz Indonesia terhadap pandemi Covid-19, namun sebagai kelanjutan dari komitmen Perusahaan untuk senantiasa memberikan pelayanan dan solusi proteksi yang sesuai dengan kebutuhan nasabah.

“Dengan kembali membaiknya perekonomian yang dipengaruhi distribusi vaksin Covid-19 ke depannya, kami harap kesadaran masyarakat akan pentingnya perlindungan asuransi juga akan terus meningkat. Allianz Indonesia akan senantiasa melakukan akselerasi digital untuk kenyamanan dan kemudahan nasabah kami, serta terus memberikan edukasi mengenai pentingnya proteksi asuransi. Hal ini sejalan dengan strategi kami untuk melindungi lebih banyak masyarakat Indonesia.” kata Karin Zulkarnaen, Direktur Allianz Life Indonesia yang menambahkan bahwa produk asuransi kesehatan di Allianz paling banyak diminati semenjak pandemi berlangsung, yang mengalami pertumbuhan sebesar 4,3 persen.
Hingga awal Desember 2020 ini, lanjut Karin, Allianz Indonesia sudah menggelontorkan dana sebesar 115 Miliar Rupiah untuk klaim terkait Covid-19.
Pentingnya edukasi kepada masyarakat juga disampaikan dari sisi media. “Masa pandemi ini memberikan tantangan kepada media untuk selalu menyediakan fakta dan menjaga kredibilitas dalam memberikan informasi kepada masyarakat. Di tengah optimisme situasi yang akan semakin membaik, media tetap berupaya menjadi sumber terpercaya yang dapat mendukung upaya perluasan jangkauan edukasi untuk masyarakat,” ucap Alfito Deannova Gintings, Pemimpin Redaksi Detik.com.

Di akhir webinar, Allianz Indonesia sekaligus mengumumkan Allianz Journalist Writing Competition yang berlangsung sejak Januari – Oktober 2020. Ajang ini dilangsungkan sebagai bentuk penghargaan untuk awak media meningkatkan literasi keuangan kepada masyarakat. Adapun Dewan Juri adalah Poltak Hotradero, Karin Zulkarnaen dan Alfito Deannova Gintings.
Dari 2100 artikel tentang literasi keuangan, akhirnya terpilih 20 karya tulis terbaik untuk 20 awak media yang selanjutnya berhak atas berbagai hadiah menarik yang telah disediakan oleh Allianz Indonesia. Selamat kepada para pemenang!
Foto: Efa, Ist