Hingga 2021, genre game esports yang masih digemari di Indonesia adalah MOBA dan game survival dengan total 54% market share diperoleh oleh Mobile Legends dan 25% diraih oleh Free Fire. Namun, hal ini tak menutup peluang akan masuk dan berkembangnya game-game dengan genre lainnya di tahun 2022.
“Generasi yang lebih tua akan mulai bermain game esports. Peluang untuk genre alternatif selain MOBA dan game survival untuk berkembang akan semakin besar. Selain itu, game esports untuk pasar gamer perempuan memiliki prospek yang sangat baik memasuki tahun-tahun yang akan datang,” terang Bapak Ricky Setiawan, Founder & Chief Executive Officer GGWP.ID.
Bapak Irli dari RevivaLTV mendukung pernyataan Bapak Ricky tentang pertumbuhan industri dan pasar esports. Menurutnya, kegiatan yang berkaitan dengan industri gaming dan esports kini sudah menjadi bagian dari gaya hidup masyarakat. Di 2022, Bapak Irli memprediksi industri esports akan menjadi bagian dari gaya hidup, tidak hanya para penggemar game, tetapi juga masyarakat secara umum.
Jika anak-anak kelahiran tahun 90-an tumbuh bersama tayangan kartun televisi di Minggu pagi, atau game konsol dan PC dengan fitur yang masih terbatas, generasi kelahiran 2000-an tumbuh dengan gadget dan smartphone di tangan mereka. Difasilitasi teknologi, esports, dan game online tumbuh beriringan bersama generasi muda saat ini, sehingga kegiatan bermain game yang semula hanya dilakukan untuk hiburan dan melepas penat, kini bisa menjadi salah satu alternatif pilihan karir yang menjanjikan.
“Di tahun 2022 ini, esports akan banyak merambah ke bagian dari lifestyle. Tidak hanya soal kompetisi, tapi juga menyentuh lifestyle para gamers. Barang-barang seperti merchandise, smartphone dengan fitur yang mendukung kegiatan bermain game, outfit yang mirip dengan para gamers idola, akan menjadi produk yang laku di 2022,” ungkap Bapak Irli.
Foto: Ist