Jakarta, majalahjustforkids.com – “Rasanya senang sekaligus terkejut karena tidak menyangka hasil karya aku bisa terpilih dalam kompetisi menggambar poster yang diadakan oleh HiLo School ini,” ujar Albert Ryan, siswa kelas 3 SD Penabur 10, Pantai Indah Kapuk, Jakarta Utara.
Albert menggambar poster tentang menyelamatkan Bumi dengan menanam pohon. Menurutnya, menanam pohon bisa melestarikan hewan dan mencegah kebakaran hutan. “Dengan menanam pohon, kita juga bisa melestarikan laut, Bumi pun jadi happy,” kata Albert yang sudah suka menggambar sejak Taman Kanak-kanak dan rajin mengikuti berbagai perlombaan gambar, mulai dari di Mall-Mall hingga Kementerian. “Hadiah lomba gambar poster dari HiLo School ini mau aku pakai untuk membeli peralatan gambar,” ucap Albert tersenyum.
Ya, bertempat di Hotel Akmani, Gondangdia, Jakarta Pusat pada Kamis, 09 Maret 2023, HiLo School, susu sumber protein yang tinggi kalsium, lebih rendah lemak, dengan DHA untuk tumbuh ke atas, menggelar press conference untuk menutup rangkaian kegiatan HiLo School Poster Drawing Competition (HPDC) 2022.
Dalam kesempatan ini diumumkan 10 karya terpilih, 5 anak untuk kategori kelas 1-3 SD dan 5 anak dari kategori kelas 4-6 SD. Gambarnya semua keren-keren, Kids!
Melalui program ini, HiLo School berupaya mengembangkan kreativitas dan kemampuan anak-anak sekolah dasar dalam menyampaikan ide, sesuai dengan tema yang diangkat, “Misi Menjaga Diri dan Bumi“.
Bukan sekadar kompetisi menggambar biasa, program ini juga menjadi ajang untuk HiLo School dapat mengedukasi gaya hidup sehat dan hijau kepada peserta, sejalan dengan kampanye Sekolah Sehat dari Kemendikbud-ristek (Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi) serta mendukung upaya Sustainable Development Goals (SDGs).
Kak Lisa Arianti, Brand Associate HiLo School mengatakan, “Ini menjadi tahun ke-10 HiLo School menggelar kompetisi menggambar dan tahun ini kami berinovasi dengan mekanisme kompetisi yang berbeda, dimana para peserta dapat menggambar poster berbasis proyek sesuai dengan tema “Misi Menjaga Diri dan Bumi”.”
Adapun definisi “berbasis proyek” disini adalah bahwa HiLo School memberikan kebebasan kepada tiap peserta untuk memilih subtema dan menentukan strategi menggambarnya sendiri (free drawing) demi tersampaikannya pesan subtema melalui gambar yang dihasilkan. Para peserta juga diharapkan mampu merefleksikan berbagai pengalaman yang didapat selama mengerjakan hasil karyanya.
“Rangkaian roadshow HPDC 2022 sudah berlangsung sejak September hingga Desember 2022 di 187 kota di 28 provinsi di Indonesia dan menjangkau 85.000 anak Indonesia di 270 sekolah untuk tumbuh sehat, cerdas, dan optimal,” jelas Kak Lisa.
Kak Reti Oktania, M.Psi., Psikolog dari @thelittlewisdom_id menjelaskan, “Terdapat beragam manfaat bagi anak jika diberikan kesempatan untuk menggambar secara bebas (free drawing). Tidak hanya mampu meningkatkan kreativitas, namun anak juga dapat belajar banyak hal, mulai dari belajar sebab-akibat, sarana mengekspresikan diri, meningkatkan kemampuan motorik, hingga memungkinkan mereka untuk menuangkan ide dengan lebih dari satu cara. Adapun proses dan hasil karya anak bermula dari pengalamannya dalam mengenali lingkungan sekitar. Dalam hal ini, orangtua berperan penting untuk mengoptimalkan pengalaman yang positif bagi anak, mulai dari bagaimana menjaga kesejahteraan diri mereka, termasuk dengan mengonsumsi makanan minuman bernutrisi, serta menciptakan lingkungan sehat yang berkelanjutan dan aman untuk perkembangan kemandirian anak.”
Ditambahkan Kak Lisa, “Terkait dengan anjuran konsumsi makanan minuman bernutrisi, HiLo School senantiasa berupaya menyajikan produk lebih rendah gula, rendah lemak, dan tinggi protein yang mampu mendukung pertumbuhan optimal anak. Saat ini, produk HiLo School juga telah mendapatkan klaim logo “Pilihan Lebih Sehat” dari Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia, yang diharapkan dapat memudahkan orangtua dalam menentukan produk yang lebih sehat dikonsumsi anak-anak.”

Dalam pelaksanaan HiLo School Poster Drawing Competition 2022, HiLo School turut menggandeng PiBo, sebuah perpustakaan daring yang dirancang khusus untuk melibatkan anak-anak, menghubungkan keluarga, dan membantu anak-anak belajar melalui cerita, untuk berkolaborasi meluncurkan buku edukasi bertajuk HiLotopia: Misi Menjaga Diri dan Bumi, dimana hasil karya pemenang dapat ditemukan sebagai bagian dari ilustrasi buku ini.
Kak Aisha Habir, Business Development Director dan Co-Founder PiBo, menyampaikan, “PiBo sebagai platform web dengan ratusan buku anak terkurasi yang bisa diakses di mana saja dan kapan saja, sangat bangga bisa bekerja sama dengan HiLo School yang turut serta memajukan pendidikan di Indonesia melalui buku bacaan berkualitas. Untuk bisa membaca buku secara daring di PiBo, orangtua hanya perlu mendaftarkan akun keluarga, dimana orangtua dapat menambahkan hingga 3 anak dengan profilnya masing-masing. Kami percaya, anak-anak yang memilih buku mereka sendiri, akan jauh lebih mungkin menyelesaikan membaca dan menikmatinya. Hal ini mendorong kegemaran membaca yang dapat bertahan seumur hidup. PiBo memang dirancang untuk penjelajahan mandiri anak.”
Selain PiBo, HiLo School juga mendapatkan dukungan dari Mandai Wildlife Group Singapura. Kak Fanny Chen, Assistant Vice President, Mandai Wildlife Group, mengungkapkan, “Sebagai organisasi satwa liar, kami mendukung gaya hidup yang sadar akan lingkungan dan hal ini selaras dengan tema kampanye HiLo School, yaitu “Misi Menjaga Diri dan Bumi”. Melalui HiLo School Poster Drawing Competition, kami berharap anak-anak dapat memahami betapa pentingnya melindungi bumi yang kita tinggali ini.”
Komitmen HiLo School untuk terus mengembangkan kreativitas dan kemampuan anak-anak, patut diacungi jempol. Sebab, ini kompetisi yang mereka gelar untuk kesepuluh kalinya sejak tahun 2012.
Nah, di tahun 2023 ini, HiLo School juga akan mengadakan kompetisi lagi, nih! Pantengin terus IG dan Website-nya HiLo School, ya.
“Untuk program lainnya, kita juga akan adakan HiLo School Learn and Play roadshow ke sekolah-sekolah untuk bermain dan belajar mengembangkan pola pikir (design thinking) anak-anak. Anak-anak akan lebih banyak di eksplor pengetahuannya sejak usia dini,” pungkas Kak Lisa.
Foto: Ist