Banyak cara yang bisa kita lakukan untuk membantu sesama, Kids. Salah satunya adalah lewat olahraga lari. Ya, lewat gelaran “Run To Care”, SOS Children’s Villages mengajak kita semua untuk mendukung pendidikan anak muda di Indonesia.
Sebanyak 275 pelari yang terpilih dari lebih 400 pendaftar sudah siap untuk menaklukan rute tahun ini, Kids. Yaitu; Yogyakarta-Semarang dengan jarak 150 KM. Dimulai dari Museum Serangan Umum 1 Maret dan berakhir di SOS Children’s Village Semarang. Melewati rute Godean-Borobudur-Ketep-Ambarawa-Banyumanik. Dengan waktu maksimal 40 jam, pelari akan berlari pada tanggal 10 Agustus 2018 pukul 22.00 WIB dan berakhir pada pukul 12.00 WIB di tanggal 12 Agustus 2018, bertepatan dengan Hari Pemuda Internasional.
Mengambil momen Hari Pemuda Internasional, ajang tahun ini mengangkat tema #jadikananakmudahebat dimana dana yang terkumpul akan digunakan untuk mendukung pemenuhan kebutuhan pendidikan dan keterampilan bagi 2.000 anak muda di SOS Children’s Villages Indonesia.
Tingkat Pengangguran Tinggi
Untuk diketahui, Survei International Labor Organization (ILO) tahun 2016 menunjukkan tingkat pengangguran anak muda usia 15-24 tahun adalah masih tinggi yaitu mencapai 4 juta jiwa di Indonesia. Ini disebabkan oleh berbagai faktor di antaranya adalah ketidakmampuan mengakses pendidikan yang memadahi, kurangnya keahlian dan pelatihan yang didapat, serta minimnya jaringan dan pengalaman kerja. Tantangan ini terutama banyak dihadapi oleh pemuda yang telah atau berisiko kehilangan pengasuhan orang tua karena mereka tidak mempunyai dukungan serta tidak dapat mengandalkan jaringan orang tua mereka.
Untuk itulah, sebagai lembaga yang bergerak dalam bidang pengasuhan alternatif berbasis keluarga, SOS Children’s Villages berkomitmen memaksimalkan potensi anak muda dengan memberikan dukungan terbaik untuk mereka. “Pemenuhan kebutuhan akan pendidikan merupakan salah satu bentuk perwujudan pengasuhan berkualitas. Dengan pendidikan yang baik juga keterampilan yang memadahi, anak-anak muda diharapkan bisa lebih siap menghadapi tantangan di dunia kerja. Melalui ajang ini, kami mengajak seluruh lapisan masyarakat, terutama para pelari untuk bersama-sama mendukung anak muda agar mereka bisa menjadi pribadi yang mandiri dan berkontribusi bagi masyarakat,” ungkap Bapak Gregor Hadi Nitihardjo, National Director, SOS Children’s Villages Indonesia.

Dukungan Berbagai Pihak
Dukungan terhadap acara ini, datang dari berbagai pihak. Mulai dari pengusaha, karyawan swasta, hingga figur publik. Kak Sogi Indra Dhuaja, pelawak dan penyiar radio, pun akan turut berlari. “Saya tantang teman-teman saya untuk ikut mendukung anak-anak di SOS Children’s Villages. Saya tidak pernah lari, tapi saya akan terima tantangan untuk berlari 1 KM setiap saya dapat donasi satu juta rupiah. Demi anak-anak ini, saya akan berlari sejauh mungkin,” ujarnya sambil tertawa.

“Bisa dibilang saya sudah 8 kali mengikuti ajang lari. Ini sangat spesial karena saya dedikasikan khusus untuk mendukung pendidikan 2.000 anak muda di SOS Children’s Villages Indonesia,” tambah Kak Ibnu Jamil, aktor dan juga presenter.
“Saat usia 6-7 tahun, saya pernah tinggal di Panti, jadi saya tahu betul bagaimana perasaan dan kehidupan mereka. Inilah yang membuat saya mengikuti acara Run To Care ini,” ungkap Bapak Stefanus Mandalika, ayah dua anak yang berprofesi sebagai seorang Security.
Mengusung konsep charity run, setiap pelari diharapkan dapat berlari sambil menggalang dana melalui situs crowdfunding, Kitabisa.com. Masyarakat secara luas bisa mendukung para pelari ini dengan melakukan donasi (sumbangan) melalui runtocare.com/dukung atau kitabisa.com/partners/runtocare. Setiap rupiah yang didonasikan akan menjadi sumber semangat para pelari mencapai garis finish dan tentunya menjadi harapan bagi masa depan anak-anak Indonesia. (Novi)