Diskusi BaBe: 5 Jurus Jitu Atasi Parental Burnout Menurut Ahli

Menjadi ibu adalah anugerah luar biasa. Namun, hal itu juga bisa membuat stres. Terutama di masa pandemi ini, beban ibu terasa bertambah berkali lipat. Tak hanya berperan sebagai ibu dan istri serta mengurus kebutuhan rumah, namun juga menjadi pengajar untuk anak, serta ditambah menjadi ibu pekerja.

Bila ibu tak bisa menyalurkan stres-nya dengan baik, atau mencari cara untuk mengatasinya, ibu akan mengalami kelelahan yang luar biasa. Kondisi ini disebut sebagai parental burnout. Burnout ini, dikatakan oleh Putu Andani, M.Psi., Psikolog, dari TigaGenerasi, adalah tahap lanjutan dari stres. “Burnout itu berada di tengah-tengah, level pertama itu stres, lalu burnout, kemudian yang terparah depresi, yang semuanya bisa memberikan dampak buruk juga untuk anak dan keluarga,” ujarnya pada acara diskusi bertajuk  “Tips Para Ibu Hadapi Tantangan 2021” yang digelar oleh BaBe (Baca Berita) dalam rangka menyambut Hari Ibu.

Lebih lanjut ia mengatakan, parental burnout biasanya ditandai dengan rasa lelah luar biasa secara fisik maupun mental. “Dampaknya ke anak, ibu jadi terlihat menjaga jarak, hubungan emosional mereka jadi terasa jauh sebab ibu menganggap anak hanya sebagai pekerjaan, bagian dari rutinitas,” katanya.

Putu Andani, M.Psi., Psikolog, TigaGenerasi

Tentu saja hal tersebut tak boleh dibiarkan berlarut-larut. Untuk itu, ia menyarankan agar para ibu melakukan 5 hal ini bila sudah mengalami tanda-tanda parental burnout, antara lain:

– Istirahat. Para ibu juga perlu menyadari batasan dirinya sebagai manusia, bahwa ibu juga perlu istirahat dan menghargai diri sendiri. “Jika burnout terjadi,wajib take a break. Kalau dipaksakan, nanti badan sama pikiran nggak sinkron. Bonding sama anak pun jadi tidak terasa artinya, ibu maunya pekerjaan cepat beres, jadi mengerjakan segala sesuatu itu nggak pakai passion. Itulah mengapa, ibu perlu istirahat sejenak dari rutinitas,” ujar Putu.

– Curhat. Terlihat sepele, nyatanya berbagi apa yang dirasakan di hati sangat besar dampaknya. “Waktu break tadi, ceritakan apa yang menjadi keluh kesah ibu, bisa cerita sama suami, teman, atau siapapun yang menurut kita bisa memberi dampak positif,” saran Putu.

– Regulasi Diri. Lakukan aktivitas yang menyenangkan dan menenangkan, misalnya melakukan aneka aktivitas terapeutik untuk meningkatkan kualitas hidup atau memberdayakan diri, meliputi aktivitas sosial, aktivitas luar ruang, spiritual, keterampilan, dan sebagainya.

– Afirmasi Positif. Berikan pernyataan positif untuk diri sendiri. Ulangi kata-kata itu berulang-ulang pada diri sendiri sehingga Moms mendapatkan motivasi dan penerimaan diri yang lebih baik.

– Evaluasi Diri. Lakukan penilaian dan instropeksi diri. Selidiki apa yang diperlukan untuk membenahi burnout yang Moms alami. Misalnya, rutinitas seperti apa sih yang diperlukan agar Moms tidak terus-terusan berada dalam kondisi ‘survival mode’. Adakah tugas parenting yang perlu didelegasikan entah ke suami, misalnya. Standar manakah yang perlu kita turunkan? Sebab, sadarilah bahwa tidak ada yang sempurna.

Lalu, dilanjutkan oleh Putu, jika kesemua hal di atas telah dilakukan namun tidak juga membawa perubahan yang lebih baik, maka sebaiknya segera mencari bantuan ahli.

BaBe Ajak Para Ibu Memberdayakan Diri

Zhafira Loebis, Mompreneur & Influencer

Dalam diskusi parenting menyambut Hari Ibu yang jatuh tanggal 22 Desember, BaBe sekaligus mengajak para Ibu untuk memberdayakan diri. Banyak cara yang bisa dilakukan para ibu untuk lebih mengembangkan dirinya dan berkontribusi pada perekonomian keluarga, seperti pengalaman yang dibagi oleh Zhafira Loebis, seorang ibu dari dua anak dan juga pengusaha jasa rental mainan anak, Babyloania.  “Pandemi ini sekaligus memberikan waktu lebih banyak untuk ibu di rumah, dan ini bisa dimanfaatkan untuk melakukan hal baru atau justru menjadikan hobi sebagai side hustle atau kerja sampingan. Jadi sebenarnya ada banyak hal yang bisa kita eksplor untuk bekal kita ke depannya,” katanya.

Berkomitmen dalam menyediakan informasi yang kredibel bagi wanita dan ibu rumah tangga, BaBe menyediakan berbagai artikel mengenai kebutuhan wanita dan juga kesehatan. “Sepanjang masa pandemi dimulai, topik mengenai parenting menjadi topik 5 besar yang paling banyak dibaca, diminati dan juga dibagikan dalam diskusi komunitas BaBe,” ucap Shelly Tantri, Senior Business Development, BaBe.

Shelly Tantri, Senior Business Development Manager, BaBe

“Menjelang Hari Ibu ini, kami berharap akan dapat terus menyediakan informasi kredibel sebagai wadah kepada wanita dan ibu rumah tangga dalam memberdayakan dirinya. BaBe juga senantiasa menyajikan serangkaian konten yang menghibur serta menawarkan solusi dan manfaat bagi para wanita tangguh di seluruh Indonesia dalam melewati kesehariannya yang padat,” pungkas Shelly.

Selain diskusi ini, BaBe juga mempersiapkan serangkaian kegiatan dalam menyambut Hari Ibu, antara lain mengadakan berbagai program, seperti talkshow bersama para psikolog dan komunitas iBuBa (Ikatan Bunda BaBe) yang ditayangkan langsung di aplikasi BaBe dan platform digital lainnya, video series, dan challenge #TerimaKasihIbu untuk memberikan apresiasi terhadap para ibu.

Foto: Ist

You may also like
Latest Posts from Majalahjustforkids.com

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *