Ada yang meriah di hari Sabtu, 10 Oktober 2020 kemarin, Kids. Ya, teman-teman kita yang tergabung di Saraswati Learning Center (SLC)-Sekolah Anak Berkebutuhan Khusus di Jakarta Pusat, merayakan World Cerebral Palsy Awareness Day atau Hari Peduli Cerebral Palsy Sedunia.

Perayaan ini dilakukan secara online melalui video yang ditayangkan di akun YouTube Saraswati Learning Center. “Cerebral Palsy (CP) sendiri merupakan istilah umum yang digunakan untuk menyebut kelainan otak secara luas yang menyebabkan kehilangan kemampuan mengontrol otot. Efek Cerebral Palsy ada beberapa bagian, mulai dari yang ringan hingga berat. Tergantung dari bagian otak mana yang mengalami kerusakan serta seberapa parah kerusakannya,” terang Mrs. Mercilina Sen, Head of SLC Learning Support.

Mercilina Sen, Head of SLC Learning Support

Perayaan CP Awareness Day dilakukan untuk membantu meningkatkan kepedulian serta pengetahuan masyarakat mengenai Cerebral Palsy di Indonesia. Juga sebagai respons dari keadaan yang terlihat di masyarakat, yaitu bagaimana individu dengan CP kerap dipandang sebelah mata oleh orang lain. Ketika bertemu dengan individu CP, mungkin banyak orang yang bertanya-tanya dalam hatinya “kenapa ia seperti itu”, “apa yang bisa ia lakukan”, “bagaimana ia bisa hidup” dan lain sebagainya.

Jenny Amar, Mama dari Nesta, salah satu siswa SLC

“Padahal, individu dengan CP juga ingin dikasihi, ingin mengasihi, dan mereka juga ingin melakukan hal yang orang lain bisa lakukan,” tutur Mama Jenny Amar, Mama dari Nesta, salah satu siswa SLC.

Orang kemudian merasa empati, simpati, karena melihat individu CP yang tidak bisa menjalani hidup seperti orang normal. Namun, kebanyakan orang tidak tahu apa yang bisa mereka lakukan untuk membantu individu CP maupun individu berkebutuhan khusus secara umum, bahkan begitu banyak orang yang abai dan tidak peduli.

Karena kurangnya kepedulian itulah, SLC mengadakan kampanye Jakarta Inklusif. Dimulai dengan merayakan semua Hari Disabilitas dengan melibatkan berbagai pihak, sehingga masyarakat bisa mengetahui, mengenal, dan menerima kondisi Anak Berkebutuhan Khusus yang ada di sekitar mereka.

Avi Dadlani dan Innayat Khubchandani, dua MC yang membuat acara semakin seru

Nah, salah satunya adalah perayaan Hari Cerebral Palsy ini. Dirayakan dengan meriah, melibatkan seluruh siswa SLC beserta keluarga. Dilengkapi dengan tarian dan lagu dari TikTok Dance Challenge, serta Pak Avi Dadlani dan Pak Innayat Khubchandani, dua MC yang begitu bersemangat, membuat acara semakin seru.

Tak hanya keseruan, tetapi ada juga pengalaman berharga yang dibagikan oleh orang tua yang memiliki anak dengan Cerebral Palsy, tentang bagaimana perjuangan mereka, perasaan dan kekhawatiran mereka, serta harapan yang tiada putusnya demi masa depan terbaik bagi anak-anak yang begitu spesial.

Salah satu remaja penyandang CP, Nesta

Salah satu remaja penyandang CP, yaitu Nesta yang berusia 18 tahun juga turut menceritakan bagaimana ia tetap merasa bangga dengan dirinya walaupun ia memiliki berbagai keterbatasan. Nesta mengirim pesan kepada masyarakat bahwa ia ingin diterima dan menjadi bagian dari masyarakat. Ia merindukan saat di mana Jakarta bisa menjadi kota yang inklusif bagi semua individu berkebutuhan khusus.

‘Labels’ diciptakan tiga anak muda yaitu Aaryan, Zubin, dan Valerie untuk mendukung individu Cerebral Palsy di SLC dan di seluruh dunia

Sebuah lagu berjudul ‘Labels’ diciptakan oleh tiga anak muda yaitu Aaryan, Zubin, dan Valerie untuk mendukung individu Cerebral Palsy di SLC dan di seluruh dunia. Lagu ini ingin menyampaikan bahwa sebagai manusia, kita tidak sepatutnya melekatkan Label atau prasangka pada individu berkebutuhan khusus, tetapi memberi mereka kesempatan dan selalu melihat kemampuan serta kelebihan mereka.

Tak ketinggalan, ada juga persembahan dari Ujang, selebriti Tiktok @dhirenvatvani2 yang membuat video komedi mengenai kepedulian Cerebral Palsy serta ajakan untuk berdonasi. Banyak pihak yang bergerak bersama, bersatu, untuk menyebarkan awareness, acceptance, dan inclussion bagi individu Cerebral Palsy.

Pendiri Saraswati Learning Center (SLC), Reshma Wijaya Bhojwani

SLC juga berkolaborasi dengan Kemensos untuk membantu 25 individu CP yang membutuhkan kursi roda, dalam bentuk penggalangan dana yang dilakukan SLC untuk mewujudkan pengadaan kursi-kursi roda tersebut. Dari kegiatan ini, SLC berharap semakin banyak masyarakat yang peduli kepada individu berkebutuhan khusus, memberikan mereka ruang untuk sama-sama hidup, dan diakui dalam masyarakat.

Foto: Ist, Novi

You may also like
Latest Posts from Majalahjustforkids.com

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *