Menurut UNICEF, 70 persen dari seluruh kematian pada kalangan dewasa, antara lain akibat penyakit jantung dan paru-paru, dapat dicegah melalui penerapan gaya hidup sehat sejak usia muda. Wow… ngeri ya Kids! Makanya, jangan malas olahraga ya.

Remaja yang positif secara pola pikir dan fisik berpotensi tumbuh menjadi individu dewasa yang sehat. Menurut Dr. Sandi Perutama Gani, Medical Expert dari Combiphar, selain tahun pertama kehidupan, usia remaja menjadi periode penting dalam masa tumbuh kembang manusia. Salah satu perkembangan paling signifikan terjadi pada prefrontal cortexdi dalam otak yang berperan mematangkan kemampuan mengambil keputusan, mengembangkan kepribadian dan kemampuan bersosialisasi. “Perkembangan prefrontal cortex ini dipengaruhi hormon endorfin yang produksinya tak bisa lepas dari tiga elemen, yaitu gen Deleted in Colorectal Cancer (DCC), serta hormon dopamin dan hormon kortisol,” ujarnya.

Sementara, untuk meningkatkan produksi hormon endorfin guna menunjang perkembangan prefrontal cortex, aktivitas fisik rutin menjadi kunci. Lari menjadi salah satu kegiatan fisik yang direkomendasikan bagi remaja. Mudah dan bisa dilakukan oleh siapapun, di manapun dan kapanpun, lari teratur mampu menekan rasa gelisah dan depresi. Dari sisi manfaat fisik, lari juga meningkatkan kesehatan musculoskeletal, kebugaran kardiorespirasi, kesehatan jantung, mengurangi risiko kenaikan berat badan, dan membangun ketahanan tubuh untuk olah raga berdampak tinggi seperti bola basket dan sepak bola. Sebuah penelitian mengungkap bahwa berlari 30 menit secara rutin selama 5 hari dalam 3 pekan terbukti membantu remaja mendapatkan waktu tidur yang lebih berkualitas, dan membuat lebih fokus dalam meningkatkan pencapaian akademis .

Keunggulan lari bagi kalangan muda tersebut semakin meneguhkan tekad Combiphar menggagas Combi Run Academy. Pada penyelenggaraan kedua tahun ini, CRA 2019 melibatkan 15 sekolah menengah atas di area Jakarta dan sekitarnya. Sebagai inisiatif yang berkelanjutan, Combiphar telah menyusun program CRA secara terstruktur yang terbagi ke dalam tiga pilar besar: 1) School Engagement –kegiatan sosialisasi ke sekolah-sekolah mengenai edukasi pola hidup sehat dalam rangkaian kegiatan Combi Hope Healthy Living Education , 2) School Training – pelatihan intensif bagi para siswa mengenai teknik berlari secara menyeluruh, baik secara teori maupun praktik yang dikemas dalamacara boot camp menarik, dan 3) School Competition –  tahap pengaplikasian teori dan training yang telah didapatkan; para siswa mengusung nama sekolah masing-masing untuk bersaing sportif dalam beberapa ajang lari terkemuka– dengan Combi Run 2019 menjadi ajang lari puncak bagi mereka.

“Menyasar pelajar, Combi Run Academy merupakan program unik yang menjadi pembeda dari Combiphar, yang bertujuan untuk melahirkan generasi muda yang sehat sekaligus berprestasi di bidang olahraga lari. Dalam menjalankan program ini, kami bermitra dengan komunitas  lari terpercaya agar para peserta tak hanya mendapatkan teori dan teknik lari, tetapi juga dapat mempraktikkannya dengan tepat. Lebih lanjut, kami berharap, lewat CRA akan lahir bibit-bibit penggiat lari Indonesia yang berprestasi,” ujar Ibu B. Dewinta Hutagaol, Head of Corporate Communications & Community Development Combiphar. Dalam pelaksanaan Combi Run Academy, Combiphar berkolaborasi dengan IndoRunners, komunitas independen penggemar lari terbesar di Indonesia.

 

 

 

You may also like
Latest Posts from Majalahjustforkids.com

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *