“Kandang jangkrikku kosong!! Siapa yang berani mencuri jangkrikku?” teriak Pak Mak.

Pak Mak kesal karena ia harus menghabiskan waktu berbulan-bulan untuk mengembangbiakkan  jangkrik..

Titus mengintip dari balik tembok.

“Kasihan Pak Mak. Aku harus membantunya,” ucap Titus iba.

 

 

Titus memeriksa area sekitar kandang jangkrik yang diletakkan di pekarangan rumah Pak Mak. Di sekitarnya ditumbuhi pohon.

Apa ini?!” Titus menemukan bulu berwarna cokelat kemerahan.

“Lihat! Ada jejak kaki!” tambah Pubit.

Anehnya, cuma ada dua jejak dan masing-masing jaraknya berjauhan. Kemungkinan pencuri ini tidak bisa berjalan di atas tanah.

 

 

Pak Mak kesal. Dan untuk menghilangkan kemarahannya, ia memilih bermain dengan Bulpan di pekarangan rumah.

“Meoooong!!” teriak Bulpan dengan cepat berlari ke arah kandang jangkrik.

“Gawat! Kucing itu lagi! Aku harus bersembunyi!” kata Titus sambil berlari ke lubang kecil di bawah kandang jangkrik.

 

 

Saat malam ketika Bulpan telah tertidur, Titus dan Pubit kembali ke kandang jangkrik untuk mencari petunjuk.

Tiba-tiba Pubit berteriak, “Hantuuuuu!” Dan Brukk! Pubit jatuh pingsan karena melihat sepasang mata besar di antara dedaunan.

You may also like
Latest Posts from Majalahjustforkids.com

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *