Pada suatu hari, ketika Panji mengunjungi perkebunan buah milik Ibu Ping-ping, dia memperhatikan seekor kepik dengan kaca pembesar. Pinot memanjat sebuah pohon nangka.
Ping-ping datang sambil menggandeng kedua keponakannya, Lala dan Lulu. “Kan sudah kubilang, jangan main petak umpet di perkebunan. Nanti Ibu kalian marah!” kata Ping-ping kesal.
Tetapi mereka tidak menuruti nasihat Ping-ping dan berlari pergi untuk bermain lagi.
“Weeeek! Kak Ping-ping sok!” seru mereka berdua.
Bluk! Tiba-tiba Pinot melempar buah nangka dari atas pohon.
“Eh Pinot, jangan bikin aku tambah kesal!” kata Ping-ping.
“Sudahlah Ping-ping, kita jaga saja Lala dan Lulu,” kata Panji.
Pages: 1 2