Kabar gembira! Meski masih berada di bawah standar WHO (di bawah 20 %), Indonesia mengalami kemajuan signifikan dalam penurunan angka stunting (tubuh pendek). Dimana angka stunting di tahun 2018 yang mencapai 30,8 % turun menjadi 27,7 % di tahun 2019 (6,6 juta anak). Anak sebagai generasi penerus penentu masa depan bangsa, tentu harus menjadi perhatian serius dari berbagai pihak.
Salah satunya adalah dari Danone Indonesia, perusahaan yang juga memroduksi makanan/minuman kesehatan untuk anak. Menyadari bahwa stunting masih menjadi permasalahan gizi anak Indonesia, Danone pun melakukan berbagai upaya untuk mendukung pemerintah dalam mengatasinya.

Kali ini lewat “Festival Isi Piringku” yang didengungkan bertepatan dengan peringatan Hari Gizi Nasional yang jatuh setiap tanggal 25 Januari. “Pemerintah menargetkan untuk menurunkan angka stunting hingga ke 14 % di tahun 2024 nanti. Dimana dengan adanya pandemi, hal itu menjadi tantangan tersendiri. Inilah yang membuat Danone untuk terus berkomitmen mendukung target pemerintah dalam mengurangi angka stunting. Salah satunya adalah melalui Festival Isi Piringku untuk anak usia 4-6 tahun yang dilakukan secara daring bertajuk “Membangun Generasi Sehat Melalui Edukasi Gizi Seimbang Sejak Dini”. Berbagai kegiatan menarik digelar, seperti Lomba Foto Kreasi Menu Anak, Lomba Kreativitas Guru saat Belajar Daring, dan Lomba Gerak dan Lagu Isi Piringku. Festival ini mengajak ribuan guru dan anak Indonesia sebagai upaya untuk terus mengingatkan guru, orang tua, dan anak tentang pentingnya gizi seimbang sejak dini sebagai salah satu langkah penting pencegahan stunting. Kita bantu mensosialisasi dan mengedukasi masyarakat Indonesia terkait panduan Isi Piringku yaitu sajian porsi sekali makan anak-anak,” beber Bapak Karyanto Wibowo, Direktur Sustainable Development Danone Indonesia.

Menurut Ibu Vera Galuh Sugijanto, VP General Secretary Danone Indonesia, festival kali ini sangat penting, karena anak merupakan sumber daya manusia (SDM) yang sangat penting. “Permasalahan gizi masih merupakan hal yang serius apalagi saat pandemi. Kami akan terus mensosialisasikan panduan Isi Piringku, tidak hanya paham dan ingat, tapi melaksanakannya dalam kehidupan sehari-hari. Dengan gizi seimbang, daya tahan dan tumbuh kembang akan optimal. Sebagai mitra pemerintah, kami berikan inisiatif-inisiatif lain untuk mendukung terbentuknya SDM yang berkualitas,” ujarnya.

Apa yang dilakukan Danone Indonesia mendapat apresiasi yang tinggi dari pemerintah. “Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menyambut baik inisiatif pihak swasta dalam upaya mencegah stunting di Indonesia, seperti sosialisasi program kampanye edukasi Isi Piringku. Edukasi gizi menjadi sangat penting karena diharapkan dapat memberi pengetahuan dan pemahaman Ibu dalam Pemberian Makan Bayi dan Anak (PMBA) yang bergizi seimbang yang divisualisasikan dalam Isi Piringku untuk sekali makan,” kata Dr. Dhian Dipo, SKM., MA, Direktur Gizi Masyarakat, Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. “Balita akan sehat jika sejak awal kehidupan sudah diberi makanan sehat dan seimbang. Ada 4 pilar dalam tumpeng gizi seimbang yaitu mengonsumsi pangan beraneka ragam (mengandung karbohidrat, protein, lemak, vitamin, dan mineral), membiasakan perilaku hidup sehat, melakukan aktivitas fisik, dan mempertahankan serta memantau berat badan normal. Adapun sekali makan dalam satu Isi Piringku terdiri atas 50 % sayur dan buah, 50 % nya lagi makanan pokok (karbohidrat) dan lauk pauk (protein), dengan pembagian sepertiga lauk dan dua pertiga karbohidrat. Biasakan makan tiga kali sehari, batasi makanan selingan, dan perbanyak minum air putih,” tambahnya.

Tak hanya mendapat apresiasi yang tinggi dari Kemenkes, dukungan juga datang dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud). “Upaya pemerintah memerangi stunting memang tidak main-main. Komandannya langsung Presiden dan Wakil Presiden. Tidak hanya pendidikan, kesehatan juga penting (terpenuhi gizi dan nutrisinya). Webinar-webinar yang dilakukan Danone sungguh sangat bermanfaat untuk terus melakukan edukasi pada anak, orang tua, dan guru. Ke depan strategi kami adalah meningkatkan anak yang sehat, cerdas, dan berkarakter,” ucap Bapak Ir. Harris Iskandar, Ph.D., Widya Prada Ahli Utama, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia.

Prof. Dr. Ir. Sri Anna Marliyati, MSi., Ketua tim penyusun buku Isi Piringku 4-6 tahun dari Departemen Gizi Masyarakat, Fakultas Ekologi Manusia (FEMA) – Institut Pertanian Bogor (IPB) mengatakan, “Terdapat beberapa tantangan yang dihadapi orang tua maupun guru PAUD dalam membiasakan konsumsi pangan sesuai gizi seimbang pada anak, terlebih di masa pandemi dimana anak cepat merasa bosan di rumah. Kami melihat, upaya yang dilakukan Danone Indonesia selama ini senantiasa dapat menyesuaikan dengan kebutuhan masyarakat dan agenda pemerintah, terutama dalam hal kondisi kesehatan dan pemenuhan gizi masyarakat.”
Diakui Bapak Karyanto, sebagai mitra pemerintah dalam program penanggulangan stunting, Danone Indonesia membangun pengetahuan mendalam tentang kebiasaan makan dan minum bergizi seimbang melalui pembuatan buku panduan, pelatihan guru PAUD dan orang tua, maupun kegiatan edukatif untuk anak di rumah. Selain itu, mereka juga menyediakan produk bergizi yang dibuat khusus untuk membantu menjawab tantangan kebutuhan gizi pada anak. “Contohnya adalah peluncuran SGM Eksplor Pro-gress Maxx yang dilengkapi dengan mikronutrien zat besi dan Vitamin C maupun Omega 3 & 6, Kalsium, Vitamin D, Vitamin B, dan lainnya,” ungkapnya.
Untuk diketahui, sejak tahun 2018-2020, Danone Indonesia telah berhasil mendesiminasikan buku panduan Isi Piringku yang telah mencapai 2.746 PAUD, 6.377 Guru, 75.915 Orang tua, dan 81.162 Siswa, dengan rincian: Tahun 2018: 160 PAUD, 759 Guru, 10.294 Orang tua, dan 6.669 Siswa. Tahun 2019: 1.288 PAUD, 3.778 Guru, 45.409 Orang tua, dan 43.774 Siswa. Sedangkan tahun 2020: 1.359 PAUD, 1.762 Guru, 23.899 Orang tua, dan 23.912 Siswa.
Foto: Novi, Ist