Cara hidup masyarakat banyak berubah sejak pandemi Covid-19 melanda Indonesia sejak hampir setahun lalu. Termasuk dalam hal ini, metode pembelajaran bagi sekolah dan anak. Kalau dulu kegiatan belajar-mengajar dilakukan secara tatap muka, maka pandemi memunculkan tren metode dalam jaringan (daring) atau online.

Rupanya metode pembelajaran daring ini juga mendorong konsep blended learning atau campuran antara online dan luar jaringan (luring) lahir lebih cepat dari yang direncanakan pemerintah. Konsep blended learning, ujar Laksmi Mayesti W, Kepala Sekolah Murid Merdeka (SMM), pada dasarnya bertujuan untuk menghadirkan fleksibilitas pembelajaran yang tidak pernah dirasakan murid sebelumnya.

“Anak mempunyai kesempatan untuk mengeksplorasi belajar daring secara luas sesuai minatnya, tetapi juga mendapatkan kesempatan untuk mengembangkan kebutuhan dan keterampilan sosial lewat pertemuan luring dengan guru dan teman,” katanya.

SMM sendiri memilih untuk memadukan pembelajaran daring dan luring agar menjadi landasan sekolah di masa depan. Menurutnya perkembangan teknologi yang sangat pesat akan membuat anak semakin banyak berinteraksi dengan aktivitas online yang cukup beragam.

Namun di sisi lain, pertemuan tatap muka secara langsung dengan guru dan teman-temannya akan tetap menjadi kebutuhan pokok anak guna menyeimbangkan kebutuhan sosialnya dan kognitifnya.

Selama masa pandemi, ujar ia, SMM berupaya untuk menghadirkan konsep pembelajaran yang menyenangkan mengingat potensi anak akan merasakan kebosanan selama belajar daring. Untuk itu, agar kegiatan belajar daring anak menjadi menyenangkan bisa dikombinasikan dengan pengerjaan lembar kegiatan positif, menonton video, dan juga membaca buku cerita yang relevan, permainan interaktif, prakarya, dan eksperimen mandiri lewat alat dan bahan yang tersedia.

Menurutnya, pengaturan waktu dan disiplin yang positif juga menjadi kunci dalam keberhasilan skema belajar daring atau biasa dikenal pula dengan pembelajaran jarak jauh. “Bagaimana membuat kesepakatan bersama dengan anak, membuat tujuan belajar mandiri, dan membangun rutinitas belajar merupakan hal yang sangat penting untuk diterapkan dalam pembelajaran,” katanya.

Layaknya sekolah umum yang lain, SMM memiliki mata pelajaran wajib dan pilihan bagi para muridnya. Namun yang membuat beda antara SMM dengan yang lain yakni tidak ada penjurusan yang terlalu ketat, sehingga murid bisa memilih mata pelajaran yang mereka sukai.

Efektivitas konsep pembelajaran yang dimaksimalkan SMM turut memuaskan orangtua murid setelah anaknya bersekolah di sana. Aulia Ulfah, orangtua murid PAUD mengatakan, setelah selama 3,5 bulan bersekolah di SMM, anaknya dapat berinteraksi dengan gurunya dan teman-temannya yang berasal dari seluruh Indonesia. “Pelajaran dan nilai-nilai moral yang diajarkan mampu diingat Ananda saat di luar jam belajar,” kata Aulia.

Hal serupa juga dialami Nida yang anaknya bersekolah di SMM pada jenjang Sekolah Dasar. Menurutnya sistem blended learning yang diterapkan SMM seru dan menyenangkan, bahkan semenjak masa orientasi pertama dirinya dibuat terkesan karena interasi guru-guru dalam memandu anak-anak.

Menurutnya, di setiap sesi mereka juga diberikan kesempatan untuk menyampaikan pendapat masing-masing secara mandiri dan bertanggung jawab. Anak-anak diajak komitmen membuat jadwal, membuat kesepakatan, dan dipandu untuk menentukan tujuan apa yang akan dicapai dalam pembelajaran.

“Kini proses belajar selalu menjadi aktivitas yang ditunggu anak, katanya ‘kangen’. Keren ya, online tapi bisa terbangun keterikatan,” ujar Nida.

Salah satu siswa SMM kelas 10, Keya, juga menceritakan bahwa metode blended learning membuatnya merasa nyaman belajar, apalagi disertai dengan aktivitas eksperimen membuat kegiatan belajar menjadi semakin seru dan menyenangkan.

“Ini yang paling aku suka. Biarpun belajar di rumah, tetap ada kegiatan seperti di laboratorium untuk pelajaran kimia, fisika, dan biologi. Setiap bulan aku pasti menunggu-nunggu tool kit untuk membuat eksperimen di rumah,” cerita Keya.

Foto: Ist

You may also like
Latest Posts from Majalahjustforkids.com

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *