Siapa yang tidak tahu bekantan, si monyet berhidung panjang. Kamu pasti sudah familiar dengan maskot sebuah tempat wisata ini. Monyet jantan berhidung besar, berbulu cokelat pirang, dan memiliki perut buncit. Monyet itulah yang dinamakan Bekantan.
Bekantan adalah salah satu satwa yang dilindungi. Hidung bekantan jantan yang besar merupakan daya tarik untuk memikat Bekantan betina. Ukuran tubuh Bekantan jantan juga lebih besar dibandingkan dengan Bekantan betina.
Perut Buncit
Bekantan jantan bisa berukuran 75 cm dengan berat hingga 24 kg, sedangkan Bekantan betina bisa berukuran 60 cm dengan berat 12 kg.
Bekantan merupakan spesies monyet yang sangat gemar berenang. Mereka juga mampu menyelam hingga 30 detik – 40 detik.
Jenis makanan yang dikonsumsi oleh Bekantan pada umumnya berupa biji-bijian, pucuk daun, dan buah-buahan. Makanan ini menghasilkan banyak gas pada waktu dicerna sehingga perut Bekantan nampak membuncit.
Keunikan
Keunikan dari Bekantan dapat kamu lihat pada perubahan warna bulu yang berbeda dari spesies monyet pada umumnya. Monyet pada umumnya dilahirkan dengan bulu berwarna terang nyaris pirang, kemudian ketika dewasa bulu mereka berubah menjadi cokelat gelap hingga tua. Berbeda dengan Bekantan kecil yang terlahir berbulu hitam dan ketika dewasa bulunya akan berangsur berubah menjadi kuning kemerahan mendekati pirang serta bulu kepala berwarna cokelat kemerahan.
Bekantan adalah mamalia yang hidup berkelompok dalam satu koloni. Satu koloni terdiri dari satu ekor Bekantan jantan dan 10 – 30 Bekantan betina serta anak-anaknya. Masa kehamilan dari Bekantan betina selama 166 hari atau 5-6 bulan dan hanya melahirkan 1 ekor anak. Adapun Bekantan berumur 4-5 tahun sudah dianggap dewasa.
Hutan Bakau
Bekantan bisa ditemui di habitat aslinya di hutan bakau, rawa, dan hutan pantai di kepulauan Kalimantan. Satwa ini merupakan satwa endemik Kalimantan khususnya di Kalimantan Selatan. Tepatnya di Cagar Alam Pulau Kaget dan Taman Nasional Pulau Kembang.
Waktu yang tepat untuk melihat Bekantan adalah sekitar pukul 17.00 – 18.00 saat mereka keluar dari hutan untuk mencari makan. Bila tidak sempat ke Kalimantan Selatan, binatang ini juga dapat dilihat di Pusat Primata Ragunan dan Taman Safari.