Tahukah kamu, sumber penularan penyakit infeksi tertinggi ternyata terjadi lewat tangan, lho!  Tanpa disadari, tangan bisa menjadi sarang berbagai jenis bakteri. Kalau kita malas cuci tangan, kuman-kuman itu bisa masuk ke dalam tubuh dan menyebabkan penyakit.

Nazwa (10 tahun), siswi kelas 5 SDN Rawa Barat 05, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, pernah menderita diare selama 3 hari. Perutnya terasa sakit, melilit, dan perih. Setelah diusut, Nazwa tidak mencuci tangan sebelum makan. Merasa tangannya bersih, ia menyomot makanan di atas meja lalu memakannya. Padahal, sebelum itu, ia sudah melakukan banyak hal dan menyentuh benda-benda di sekitarnya.

Peringati Global Handwashing Day

Ya, bakteri atau kuman terdapat di mana-mana, Kids. Di udara, tanah, permukaan benda-benda, dan sebagainya. Kuman itu tidak bisa kita lihat dengan mata, kecuali dengan bantuan mikroskop. “Sejak sakit, jadi kapok, deh. Nggak mau lagi malas cuci tangan,” ujar Najwa yang kini tergabung dalam Dokter Kecil SDN Rawa Barat 05.

Nah, untuk mengajak masyarakat mengedepankan kebiasaan Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS), PT Unilever Indonesia Tbk. melalui brand Lifebuoy kembali memeringati Global Handwashing Day (GHD) yang jatuh pada tanggal 15 Oktober melalui gerakan ”Gabung Aksi Indonesia Merdeka dari Kuman”.

Kegiatan tersebut diselenggarakan secara serentak pada Senin (15/10/18) di 16 Sekolah Dasar di 16 provinsi di Indonesia, salah satunya di SDN Rawa Barat 05, Jakarta. Sejak pagi, ratusan anak-anak SD duduk manis mendengarkan edukasi betapa pentingnya kebiasaan mencuci tangan pakai sabun dan air mengalir oleh kakak-kakak yang tergabung dalam Indorelawan.org, suatu jaringan komunitas relawan terbesar di Indonesia.

Senam cuci tangan yang diperagakan oleh Dokter Kecil SDN Rawa Barat 05, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan [Kamis, 15/10/18]
Ada pula penampilan beberapa Dokter Kecil yang memeragakan senam cuci tangan diiringi musik untuk mengajarkan cara mencuci tangan dengan cara menyenangkan. Lalu diikuti dengan gerakan  mencuci tangan pakai sabun dan air mengalir secara massal.

Kegiatan yang digalang oleh Lifebuoy sejak tahun 2004 ini, sangat disambut baik oleh pemerintah. “Mencuci tangan adalah gerakan sederhana, tapi besar manfaatnya. Apalagi, menurut data, masyarakat di atas usia 10 tahun yang memiliki kesadaran mencuci tangan pakai sabun, hanya mencapai angka 50 persen.  Padahal, mencuci tangan pakai sabun dan air mengalir sangat berperan besar dalam membunuh kuman dan mencegah penyebaran penyakit,” ujar drg. Wara Pertiwi Osing, MA selaku Kepala Sub Direktorat Usia Sekolah dan Remaja Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.

Gabung Aksi Cuci Tangan

Lewat gerakan edukasi dan penyediaan sarana CTPS selama ini, Lifebuoy telah menjangkau lebih dari 23,8 juta anak Sekolah Dasar, 71,7 juta ibu beserta anggota keluarganya, dan 1.000 Rumah Sakit di seluruh Indonesia. Selain itu, selama bulan Oktober – Desember 2018, Lifebuoy meluncurkan kemasan edisi khusus gerakan “Gabung Aksi Indonesia Merdeka dari Kuman”. Nantinya, setiap pembelian kemasan ini, sebanyak Rp 3.000,- akan didonasikan untuk membantu edukasi dan perbaikan sarana CTPS di banyak Sekolah Dasar yang memiliki keterbatasan.

Murid-murid SDN Rawa Barat 05 mempraktikkan cara mencuci tangan yang benar dengan memakai sabun dan air mengalir

“Lewat kegiatan #GabungAksiCuciTangan untuk Indonesia merdeka dari kuman, kami ingin mengajak masyarakat untuk membiasakan perilaku hidup bersih dan sehat. Kami memiliki target untuk mencapai 100 juta tangan sehat Indonesia pada tahun 2020,” pungkas Bapak Arya Bahupringga selaku Head of Marketing Skin Cleansing & Baby Care PT Unilever Indonesia Tbk.

Nah, Kids, ingin merdeka dari kuman? Jangan malas cuci tangan, ya! Cucilah tanganmu pakai sabun dan air mengalir sebelum dan sesudah makan, setelah buang air besar/buang air kecil, setelah memegang binatang, dan setelah beraktivitas. (Foto: Efa)

 

 

You may also like
Latest Posts from Majalahjustforkids.com

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *