Dalam rangka mendukung pengembangan rantai pasok UMKM, Du Anyam membangun aplikasi Krealogi yaitu sebuah ekosistem rantai pasok digital bagi UMKM yang didasari oleh pengalaman Du Anyam dalam menjalankan dan mengembangkan rantai pasok Kriya di Indonesia.

“Transformasi digital, mau tidak mau harus kita gunakan untuk bisa bertahan dan bersaing, tidak hanya di kota besar tapi juga di seluruh daerah di Indonesia. Jauh sebelum pandemi, Bapak Presiden Jokowi sudah menekankan pentingnya UMKM untuk bisa mengikuti teknologi. Nah, pandemi ini bisa membuat kita jadi lebih fokus. Apalagi lewat aplikasi Krealogi ini, tidak hanya jual beli onlie, tapi juga mencakup lebih banyak aspek seperti adanya sistem dan pengolahan data dengan baik sebuah bisnis sehingga bisa mengetahui performa, peluang perbaikan, membuka pasar baru, dan mengakses permodalan,” terang Azalea Ayuningtyas, CEO Krealogi.

Ditambahkan oleh Hanna Keraf, Chief Community & Partnership Officer Krealogi, rangkaian peluncuran aplikasi Krealogi oleh Du Anyam berdasarkan  pengalaman Du Anyam dalam membangun rantai pasok ekonomi kreatif dari daerah terpencil di Indonesia. “Ada 3 fitur unggulan yaitu; management order, perencanaan produksi, dan penghitungan biaya produksi yang dapat membantu UMKM merencanakan jadwal produksi, pekerja dan penghitungan hpp, memantau produksi, standar kualitas dan pengeluaran biaya serta mengevaluasi usaha untuk perbaikan, perluasan pasar dan modal kerja. Inilah inovasi Krealogi di masa pandemi yang kini sudah digunakan oleh lebih dari 10.000 pengguna. Ini bisa membuat UMKM tidak hanya naik kelas tapi juga bisa bertahan di masa pandemi,” tandasnya.

Apa yang dilakukan oleh Du Anyam mendapatkan apresiasi yang sangat tinggi dari Menteri Koperasi dan UKM RI, Teten Masduki. “Aplikasi Krealogi tepat sekali untuk menjawab problem UMKM Indonesia yang memang terkendala digital diantaranya; literasi digital, kualitas, dan kapasitas produk. Aplikasi ini diarahkan untuk menjawab tiga problem tersebut. Ini sangat penting bagi pemerintah dalam mendorong UMKM melek digital. Pandemi mempercepat UMKM beradaptasi dengan digital. Saat ini sudah ada 12 juta UMKM, padahal awal tahun 2020 baru sekitar 8 juta,” ujarnya.

Teten berharap digitalisasi ini bukan hanya karena pandemi karena sebenarnya itu sebuah keniscayaan. “Penjualan online semakin jadi tren. Untuk diketahui, ekonomi digital Indonesia merupakan yang terbesar di Asia Tenggara. Pemerintah pun sudah menyediakan pasar untuk UMKM dimana belanja pemerintah dan lembaga sebanyak 40% atau sekitar 400 triliunan rupiah lebih harus menyerap produk UMKM salah satunya produk kriya. Kalau sudah ada aplikasi Krealogi, kita jadi lebh mudah melakukan pendampingan, pendataan, agar bisa memenuhi kualitas yang disyaratkan,” tandas Teten.

“Selain belanja pemerintah, kementerian BUMN juga sudah menyediakan pasar digital  yaitu ada 47 BUMN yang terhubung dengan pasar digital UMKM dan ada 27 kategori produk diantaranya kriya dan home decor seperti furniture, souvenir, dan merchandise. Ada pula Keppres No. 12 Tahun 2021 yang menyebut bahwa UMKM dan koperasi berhak mengikuti pengadaan barang pemerintah yang nilainya mencapai 15 miliar rupiah, 6 kali lipat lebih besar dibanding pengadaan sebelumnya yang hanya 2,5 miliar. Terima kasih Du Anyam atas aplikasi Krealogi yang memudahkan kementerian pengembangan UMKM,” tandasnya lagi.

Apresiasi juga diberikan oleh perempuan pengusaha muda, Putri Tanjung yang kini menjabat sebagai Staf Khusus Presiden RI Joko Widodo. “Dengan banyaknya inovator muda, bisa membuat UMKM bertahan dan sejahtera. Aplikasi Krealogi melengkapi kiprah Du Anyam yang kini menjadi top 3 pahlawan digital. Walau saat itu belum launching, tapi dampaknya Du Anyam sudah terlihat. Apalagi sekarang sudah di-download lebih dari 10.000 dimana dampaknya bisa sangat luar biasa,” kata Putri.

Dukungan juga datang dari Pandu Sjahrir yang juga seorang pengusaha muda Indonesia. “Ini sudah bener banget. Krealogi pas banget dan memang harus dijalani secara gercep. Targetnya bisa 1 juta pengguna hingga akhir tahun ini,” ujarnya memotivasi.

Foto: Novi

You may also like
Latest Posts from Majalahjustforkids.com

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *