Salah satu benda langit, Meteor, sering disebut sebagai Bintang jatuh. Apakah benar Bintang yang jatuh ke Bumi? Atau hanya istilah saja?

Malam hari saat langit terang, pernahkah kamu memperhatikan ada cahaya melintas cepat di angkasa? Lalu, hanya dalam hitungan detik, cahaya tersebut hilang seketika. Jumlahnya kadang banyak, bisa juga sedikit. Biasanya kejadian ini disebut sebagai bintang jatuh. Benarkah demikian?

Menurut para ahli ilmu astronomi (perbintangan), apa yang kamu lihat di angkasa itu merupakan Meteor. Yaitu salah satu benda langit yang sedang bergesekan dengan atmosfer (lapisan) Bumi. Gesekan yang cepat dan kuat itulah yang menimbulkan pijaran api dan cahaya seperti bola api (fire ball). Dari kejauhan kita melihatnya seperti bintang jatuh.

Jumlahnya Ribuan

Setiap saat, ada ribuan Meteor yang mencoba menerobos Bumi dengan kecepatan tinggi. Karena Bumi memiliki lapisan pelindung berupa atmosfer yang cukup tebal, biasanya banyak Meteor yang habis terbakar di tengah jalan.

Namun ada pula Meteor yang sangat kuat hingga bisa melewati hadangan atmosfer. Benda yang lolos ini disebut Meteorit. Contohnya Meteorit yang pernah jatuh di wilayah Arizona Amerika Serikat. Saking dahsyatnya benturan yang terjadi, sampai-sampai membuat lobang mirip kawah besar dengan kedalaman 200 meter dan diamater 1.250 meter. Kawah ini disebut dengan kawah Barringer.

Di Indonesia

Di Indonesia juga pernah ada Meteorit. Saat itu terjadi pada sore hari, Kamis 29 April 2010 di daerah Duren Sawit, Jakarta Timur. Tiga rumah milik warga hancur setelah terkena hantaman benda panas yang jatuh dari atas Bumi dengan kecepatan tinggi itu.

Pusat Laboratorium dan Forensik  (Puslabfor) Mabes Polri menemukan ada kandungan unsur kimia yang mirip dengan unsur Meteor pada benda misterius yang menghantam rumah-rumah tersebut. Berdasarkan hasil penelitian, unsur kimia yang ditemukan pada benda misterius berbentuk debu pasir itu mengandung zat besi, silikon, magnesium, dan unsur lainnya.

Hujan Meteor

Akhir tahun 2009 lalu juga terjadi penampakan Meteor dalam jumlah yang sangat banyak. Para ahli menyebutnya sebagai hujan Meteor karena memunculkan cahaya indah seperti kembang api. Pancaran cahayanya pun berwarna warni. Ada putih, biru, kuning, dan hijau.

Kejadian tersebut biasanya rutin terjadi setiap tahun. Nah, bagi kamu yang belum sempat melihatnya, jangan khawatir. Karena kejadian seperti itu bakal terulang di akhir tahun nanti. Kalau penasaran, kamu bisa melihatnya di  Museum Geologi, Bandung atau di Planetarium, Jakarta Pusat. Dengan demikian, kamu bisa memastikan bahwa bintang jatuh itu hanya istilah saja. Sebab, ternyata yang jatuh itu bukan bintang, melainkan batu-batuan (Meteor) yang sedang bergesekan dan menerobos lapisan pelindung (atmosfer) Bumi. (JFK/Nov)

You may also like
Latest Posts from Majalahjustforkids.com

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *