Sentuhan ibu di masa kehamilan hingga sesudah bayi lahir sangatlah penting untuk stimulasi otak bayi, terutama pada 1000 Hari Pertama Kehidupan yaitu sejak anak dalam kandungan hingga seorang anak berusia 2 tahun (24 bulan).

Masa-masa tersebut, diungkapkan oleh Dokter Anak sekaligus Ahli Neurologi, dr. Herbowo Soetomenggolo, Sp.A(K), adalah periode emas. “Pada periode ini terjadi pertumbuhan yang sangat pesat pada anak dimana fondasi kesehatan, pertumbuhan, dan perkembangan saraf yang optimal di seluruh umur ditetapkan. Pada usia 2 tahun, otak anak sudah mencapai 80 persen dewasa. Perkembangan otak paling maksimum itu terjadi pada usia 2 tahun, setelah itu akan berkurang,” ujarnya pada diskusi webinar yang diselenggarakan oleh Nivea.

Ya, setelah periode emas dilewati, otak anak akan bertambah 20 persennya saja. Pun demikian dengan jumlah sinaps di otak anak, makin lama akan berkurang jumlahnya sedikit demi sedikit. Sinaps ini merupakan komponen penting untuk mendukung kerja otak dalam proses belajar dan menyimpan memori. Inilah mengapa Moms dan Dads tak boleh menyepelekan 1000 hari pertama kehidupan si kecil.

Nah, setelah periode emas terlewati, Moms dan Dads perlu mengupayakan agar tumbuh kembang otak anak tetap berjalan optimal. Dikatakan Dr. Herbowo, ada 2 faktor yang menentukan optimalnya proses tumbuh kembang otak, yaitu nutrisi dan stimulasi yang tepat.

“Stimulasi yang paling baik itu adalah yang dimulai sejak dini sekali, yakni saat anak berada dalam kandungan atau usia 0 kehamilan. Lalu terus dilanjutkan hingga bayi lahir dan semakin besar. Dengan stimulasi yang rutin dan kontinu pada anak, makin sedikit sinaps di otak yang berkurang setelah usia 2 tahun,” katanya.

(kiri atas – kanan bawah) Para pembicara dalam media gathering “Nivea #SentuhanIbu 2020” yakni: dr. Herbowo Soetomenggolo, Sp.A(K) – Dokter Anak sekaligus Ahli Neurologi, dr. Nana Novia Jayadi, SpKK – Dokter Spesialis Kulit, dan Diana Riaya – Marketing Manager NIVEA Skin Care

Penelitian menunjukkan bahwa anak yang rutin distimulasi secara skin to skin oleh ibunya cenderung memiliki kemampuan mengenali perubahan afeksi (perasaan) pada ibunya lebih dini dibanding bayi yang tidak distimulasi. Bayi yang rutin diberi stimulasi sentuhan juga cenderung memiliki perkembangan otak yang lebih baik dan memiliki peningkatan kemampuan bicara,” tegas Dr. Herbowo. Ia juga menyampaikan bahwa menurut penelitian, stimulasi sentuhan bahkan lebih baik dibandingkan stimulasi suara. Tapi, akan jauh lebih baik lagi bila dikombinasikan.

Ia mencontohkan ada beberapa stimulasi sentuhan yang bisa dilakukan ibu setelah bayi lahir, antara lain: memeluk atau mengayun bayi, melakukan pijat bayi, melakukan sentuhan dari kulit ke kulit, serta menggendong bayi dalam metode kanguru (terutama pada bayi prematur).

Ada banyak manfaat stimulasi sentuhan pada bayi. “Seperti tidur bayi jadi lebih baik, berkurang level stres dan kecemasannya, imun bayi meningkat,perkembangan otak lebih baik,dan juga meningkatkan kemampuan sosial dan kemampuan bicaranya,” ujar Dr. Herbowo.

Memahami besarnya manfaat dari sentuhan seorang ibu terutama bagi anak, NIVEA kembali menghadirkan program NIVEA #SentuhanIbu. “Dimulai sejak 2014, sebagai kegiatan tahunan yang hadir bersamaan dengan momen Hari Ibu, Sentuhan Ibu kini telah memasuki tahun ke-tujuh penyelenggaraan. Tahun ini, NIVEA melalui Sentuhan Ibu kembali menghadirkan inspirasi baru untuk mempererat bonding antara ibu dan anak dalam wujud panduan Rutinitas #SentuhanIbu yang disusun bersama dengan dermatologis dan dokter anak ahli neurologi mulai dari awal kehamilan hingga setiap momen kehidupan anak,” ujar Diana Riaya selaku Marketing Manager NIVEA Skin Care.

Agar proses bonding dapat berjalan dengan baik, NIVEA mengajak para ibu untuk melakukan Rutinitas #SentuhanIbu yang mengkombinasikan perawatan kulit ibu (self-care) dan perawatan kulit ibu bersama anak (shared care) dengan menggunakan NIVEA Creme, pelembab ikonik dari NIVEA yang diperkaya dengan Eucerit dan Glycerin yang berfungsi melindungi kulit, menjadikannya tetap lembab serta memberikan sensasi kelembutan layaknya sentuhan yang diberikan oleh ibu. Sebagai pelembab harian untuk kulit wajah dan tubuh, NIVEA Creme telah diuji secara dermatologis aman untuk orang dewasa serta anak-anak.

Rutinitas self-care selama hamil yang digabungkan dengan aktivitas seperti mendengarkan musik bisa menjadi salah satu cara untuk merawat kondisi kesehatan kulit sang Ibu sekaligus merangsang stimulasi sang bayi. Setelah bayi lahir, rutinitas perawatan kulit bisa dilakukan bersama dengan anak untuk mempererat bonding antara ibu dan anak. “Sebagai ibu baru, lakukan perawatan kulit dasar seperti mandi dan mencuci wajah menggunakan cleanser  yang lembut 2 kali sehari, menggunakan pelembab berbahan aman seperti Glycerin dan tabir surya secara teratur sehingga kesehatan kulit tetap terjaga. Berbeda halnya dengan orang dewasa, kulit anak sangat lembut dan sensitif, karenanya sebaiknya pilih produk skincare yang tidak mengandung pewarna, pengawet atau pengharum yang terlalu menyengat,” anjur Dokter Spesialis Kulit, dr. Nana Novia Jayadi, SpKK.

“Melalui NIVEA #SentuhanIbu 2020, kami berharap semakin banyak wanita di Indonesia khususnya para ibu yang melakukan Rutinitas #SentuhanIbu sebagai bentuk apresiasi terhadap diri sendiri sekaligus untuk membangun bonding dengan anak,” tutup Diana.

Photo Capture: Efa, Ist

You may also like
Latest Posts from Majalahjustforkids.com

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *