Kalau mendengar nama “Kota Angin”, pasti yang teringat adalah Amsterdam, Belanda, ya, Kids? Eits, di Indonesia juga ada, kok. Cari tahu, yuk!
Kota Nganjuk di Surabaya, Jawa Timur, disebut sebagai Kota Angin. Mengapa disebut demikian? Ini dikarenakan posisinya yang berada di antara dua gunung, yaitu gunung Wilis dan Kendheng. Terletak di antara dua gunung, membuat hembusan angin yang melewati Kota Nganjuk menjadi kencang.
Wisata Air Terjun
Dengan suasana pedesaan yang bersih dan sejuk, pantas saja kalau Kota Nganjuk berkali-kali mendapatkan Adipura (penghargaan untuk kota paling bersih se-Indonesia). Belum lagi banyaknya objek wisata air terjun yang menjadikan Nganjuk memiliki julukan lain, yaitu Kota Air Terjun.
Banyak sekali objek wisata air terjun di kabupaten ini. Beberapa di antaranya, air terjun Sedudo, Singokromo, Tetes Embun, Watu Lumbung, dan Roro Kuning. Sebagian lokasi air terjun terdapat di lereng pegunungan Wilis. Selain air terjun, Nganjuk juga memiliki tempat wisata sejarah, seperti candi Lor dan makam Hayam Wuruk (Raja Majapahit yang paling besar).
Kuliner Tradisional
Kalau sudah di Nganjuk, rasanya belum lengkap kalau belum mencicipi masakan tradisionalnya. Ada satu menu tradisional khas Nganjuk yang wajib dicicipi, yaitu sego (nasi) becek. Isi makanan ini hampir mirip dengan soto babat. Bedanya, sego becek diberi daging sate kambing yang sudah dilucuti dari tusuknya. Rasanya cenderung manis, seperti mayoritas masakan di daerah Jawa Tengah.
—–
Yang Khas dari Nganjuk
Provinsi: Jawa Timur
Bahasa daerah: Bahasa Jawa
Kesenian tradisional: Wayang Timplong, Tari Salipuk, Tari Mungdhe
Alat musik tradisional: Gamelan
Rumah adat: Joglo
Teks: JFK Foto: Istimewa