Sekitar 75 persen kecelakaan terjadi di rumah. Selain itu, banyak daerah di Indonesia rawan bencana. Alangkah baiknya, jika setiap individu, mulai dari anak-anak, paham tindakan dasar pertolongan pertama agar bisa melindungi diri maupun membantu orang sekitar, saat hal itu terjadi.
Hansaplast, ahli dalam produk Pertolongan Pertama bersama Palang Merah Indonesia (PMI) baru saja menggelar program “Petualangan Anak Siaga Hansaplast” kepada 250 siswa Sekolah Dasar. Selama 2 hari, yakni tanggal 5-6 April 2019, anak-anak berusia 8-10 tahun dari 25 sekolah di seluruh wilayah DKI Jakarta, berkumpul dan berkemah di Taman Wisata Budaya Sentul, Jawa Barat, untuk mendapatkan edukasi dan praktik pelatihan mengenai Pertolongan Pertama, luka serta tanggap bencana.
Jangkau 800 Sekolah
Petualangan Anak Siaga Hansaplast adalah sebuah program train-the-trainers seputar Pertolongan Pertama. Merupakan bagian dari program Anak Siaga Hansaplast yang sudah berlangsung sejak tahun 2015 dan hingga kini sudah menjangkau 800 sekolah dan melatih lebih dari 150.000 anak Sekolah Dasar seputar Pertolongan Pertama.

“Melalui program Anak Siaga Hansaplast, kami dan PMI memberikan pelatihan seputar Pertolongan Pertama dengan cara yang seru dan menyenangkan, yang mudah dimengerti oleh anak-anak usia Sekolah Dasar. Ada 2 hal yang ingin kami tanamkan dalam mengedukasi anak-anak, yaitu will (keinginan) dan skill (keterampilan). Bagaimana agar mereka punya keinginan untuk menolong diri sendiri maupun orang di sekitarnya dalam menangani situasi-situasi pertolongan pertama seperti luka, memar, mimisan, atau luka-luka kecil dalam kehidupan sehari-hari. Selain memiliki keinginan dan pengetahuan, Hansaplast dan PMI juga membekali anak-anak agar punya keterampilan di rumah atau di sekolah supaya mereka bisa jadi pahlawan pertolongan pertama,” ungkap Bapak Christopher Vierhaus, Marketing Director Hansaplast saat dijumpai pada acara “Petualangan Anak Siaga Hansaplast” di Taman Wisata Budaya Sentul, Jawa Barat (5/4/19).
Siaga Bencana Sejak Dini
Dalam program ini, Hansaplast dan PMI mengundang 25 sekolah yang berada di lokasi rawan banjir dan bencana. Masing-masing sekolah mengutus 10 siswanya yang tergabung dalam ekstrakurikuler PMR (Palang Merah Remaja).
“Tahun ini, kami memasukkan konten “Ayo Siaga Bencana”. Jadi, anggota PMR tidak hanya fokus pada pertolongan pertama, tapi saat terjadi bencana, mereka bisa siap untuk menolong diri sendiri maupun teman-temannya. Tentu saja, mengedukasi mereka dengan cara menyenangkan lewat bermain, sesuai dengan usia mereka yang masih muda,” ujar Bapak Herman, Kepala Seksi Pengembangan PMR & Relawan PMI DKI Jakarta.

Nah, nantinya para siswa juga akan diuji pengetahuan dan materi yang telah mereka pelajari dengan menggunakan permainan ular tangga yang seru. Selain edukasi dan permainan, tim pelatih dari PMI juga memberikan sesi khusus peer to peer training kepada para siswa untuk melatih mereka menjadi pelatih di bidang Pertolongan Pertama. Setelah menerima pelatihan, para siswa diharapkan dapat kembali ke sekolah masing-masing dan menjadi pelatih Pertolongan Pertama bagi sesama teman sekolah mereka.
Melatih Teman Sesama Sekolah
“Program train the trainee ini adalah acara baru. Kami memilih 10 perwakilan terbaik dari tiap sekolah. Diharapkan setelah balik, mereka bisa membantu paling tidak diri sendiri dan teman-temannya kelak. Tak hanya sekolah di Jakarta, akhir bulan ini Hansaplast dan PMI akan ke Malang, Jawa Timur. Ada siswa-siswa dari 25 sekolah dasar di wilayah Malang yang juga akan kami ajak camping dan mendapat edukasi seputar pertolongan pertama dan dipersiapkan untuk jadi pelatih bagi teman-temannya,” terang Bapak Setiawan Saputra, Marketing Manager Hansaplast.

Syabil dan Florence, dua siswa SD yang ikut berpartisipasi dalam program “Petualangan Anak Siaga hansaplast” di Taman Budaya Sentul, mengaku sangat menyukai kegiatan ini. Mereka memilih ekstrakurikuler PMR di sekolah karena ingin bisa membantu orang-orang yang terluka. “Jadi bisa membanggakan orangtua,” ungkap Syabil.
Florence sendiri, punya pengalaman mengobati temannya yang terluka. “Pernah ada teman main lari-larian. Dia jatuh, terus luka dan berdarah. Aku bawa ke UKS (Unit Kesehatan Sekolah) dan diobati. Caranya, bersihkan lukanya dulu dengan air bersih mengalir. Terus kasih antiseptik lalu tutup dengan plester luka,” ujarnya tersenyum. (Foto: Efa, dok. Hansaplast)