Misi kemanusiaan melalui distribusi 5 juta masker medis untuk kalangan masyarakat luas di 20 wilayah Indonesia yang diinisiasi oleh produsen es krim Aice, masih berlanjut dan kini sedang menyambangi Denpasar, Bali.
Langkah ini disambut baik oleh Gubernur Bali, Bapak Wayan Koster. Ia mengatakan bahwa semua masyarakat Bali perlu mendukung dua langkah penting dalam mengentaskan virus Covid-19 di Pulau Dewata, yakni dukungan untuk program vaksinasi dan pengetatan pelaksanaan protokol kesehatan 3M dalam aktivitas sehari-hari . Kedisiplinan bersama menggunakan masker berkualitas menjadi kunci penting dalam mencegah perburukan pandemi di Bali.
“Pemerintah provinsi Bali sangat mendukung langkah ini. Masker medis Shield yang dibagikan Ansor dan Aice Group ke masyarakat yang rentan tertular korona menjadi upaya bersama dalam menyelesaikan pandemi. Edukasi soal masker atau 3M memerlukan partisipasi semua elemen pemangku kepentingan. Pemprov mengapresiasi gerakan kemanusiaan ini,” ujarnya.
Juru Bicara sekaligus Brand Manager Aice Group, Ibu Sylvana menilai Bali memiliki modal kesatuan dan kekompakan sosial yang akan memperkuat imunitas warganya melawan korona.
“Kami melihat adanya korelasi antara daya tahan masyarakat suatu daerah melawan Covid dengan integrasi kepemimpinan yang kuat dalam mengelola pandemi secara partisipatif. Vaksinasi dan disiplin masker menjadi project penting kita bersama saat ini. Kami berharap Bali menjadi contoh sukses masyarakat dalam bekerjasama melawan virus ini,” ujarnya.
Untuk diketahui, Provinsi Bali sedang menjalankan program vaksinasi Sinovac ke banyak kalangan tenaga kesehatannya. Tercatat, 30.320 orang tenaga kesehatan (Nakes) di Bali yang terdaftar sebagai penerima vaksin tahap pertama sebanyak. Bali sendiri sudah menerima sekitar 76 ribu dosis vaksin Covid-19 dalam tahap pertama vaksinasi Sinovac pada awal bulan ini.
Vaksinasi inilah yang dimaksudkan para juru kampanye untuk didukung. Alokasi 150 ribu masker medis 3-ply di Bali pada saat ini akan menjadi program komplementernya. Banyak pihak telah banyak mengingatkan bahwa vaksinasi bukanlah solusi akhir. Tingkat efikasi dan lamanya proses vaksinasi menyebabkan masker diperkirakan masih harus digunakan dalam kurun waktu yang cukup panjang.
Dalam kesempatan yang sama, Wakil Sekretaris Jenderal Pimpinan Pusat GP Ansor, Bapak Khairul Anwar mengatakan bahwa misi kemanusiaan organisasinya bersama produsen es krim nasional ini adalah gerakan lintas kelompok masyarakat. Ansor, Aice dan KSP (Kantor Staf Presiden) melibatkan semua elemen masyarakat dari semua suku, agama maupun kelompok profesi.
Menurutnya, misi kemanusiaan yang telah berjalan sejak April saat pandemi baru melanda Indonesia menjadi garda depan yang konkret memperkuat titik terlemah perang melawan virus berbahaya ini.
Khairul menjelaskan bahwa saat itu Ketua Umum GP Ansor, Bapak Yaqut Cholil Qoumas yang kini juga menjabat sebagai Menteri Agama menyatakan bahwa Ansor menempati posisi terdepan dalam memperbaiki kondisi negeri di saat pandemi.
“Gus Yaqut memerintahkan Ansor dan Banser untuk memperkuat keselamatan nyawa Nakes dengan donasi APD yang saat itu sangat-sangat langka. Sejuta es krim Aice yang kami distribusikan bersama saat itu menimbulkan keceriaan di kalangan Nakes. Kita semua tahu, para pahlawan ini sedang mengalami kelelahan jiwa-raga,” jelas pria yang kerap dipanggil Gus Irul ini.
Selain 5 juta masker medis yang didistribusikan ke kalangan masyarakat luas di 20 kabupaten dan kota, Aice juga membagikan 15 juta masker lainnya ke masyarakat lewat jaringan penjual es krim Aice di masyarakat.
Foto: Ist