Kesehatan itu sangat penting, Kids. Kalau kita sehat, kita bisa melakukan apapun. Tak hanya itu, kesehatan juga penting untuk mendukung pembangunan ekonomi dan mengatasi masalah kemiskinan. Oleh karena itu, pembangunan kesehatan harus dilihat sebagai investasi dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM).

Hal itu pula yang melatarbelakangi kerjasama pembangunan kesehatan antara PTT Exploration and Production Public Company Limited (PTTEP) dan Dompet Dhuafa (DD). PTTEP adalah perusahaan eksplorasi dan produksi minyak bumi nasional Thailand. Adapun DD adalah lembaga nirlaba milik masyarakat Indonesia yang bergerak dalam bidang kemanusiaan untuk kaum dhuafa.

Ki-Ka: Herdiansah (Direktur CSR Dompet Dhuafa), Perwakilan mahasiswa, Titi Thongjen (General Manager PTTEP), Afiat Djajanegara (General Affairs Manager PTTEP), Rini Suprihartanti (Direktur DDSE)

Gerai Sehat Rorotan

Selama ini, PTTEP dan DD sudah bekerjasama dalam bidang kesehatan dengan mendirikan Gerai Sehat Rorotan di kawasan Cilincing, Jakarta Utara. Gerai Sehat Rorotan merupakan klinik pelayanan kesehatan cuma-cuma yang memiliki berbagai macam program kesehatan, baik yang bersifat promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif.

Nah, dalam rangka memperingati hari ulangtahunnya yang ke-4, Gerai Sehat Rorotan meluncurkan program Duta Sehat Indonesia dan Social Project Kesehatan. Mereka menyasar mahasiswa dan mahasiswi fakultas kedokteran, kesehatan masyarakat, ilmu kesehatan dan gizi dari berbagai perguruan tinggi ternama di Pulau Jawa. Sebut saja Universitas Indonesia, Institut Pertanian Bogor, Universitas Trisakti, UIN Syarif Hidayatullah, dan UPN Veteran Jakarta. “Dari sekitar hampir 1.000 peserta yang mendaftar, kami memilih 100 mahasiswa terbaik untuk menjadi Duta Sehat Indonesia,” ujar Bapak Afiat Djajanegara, General Affairs Manager PTTEP.

“Dari setiap Universitas, ada dua kelompok yang masing-masing beranggotakan 10 orang mahasiswa/i. Jadi total ada 100 Duta Sehat yang akan mendapatkan bantuan dana dan coaching (bimbingan) dari PTTEP dan Dompet Dhuafa. 100 Duta Sehat tersebut akan dikirim ke daerah untuk melakukan pemetaan kesehatan, pendampingan serta memberikan alternatif solusi atas masalah yang ditemukan selama menjalani pengabdian masyarakat. Output akhir dari kegiatan ini yakni para Duta Sehat akan membuat dokumen strategis berupa laporan dan buku pengabdian kesehatan untuk negeriku,” terang Bapak Herdiansah, Direktur CSR Dompet Dhuafa.

Social Project Kesehatan

Sedangkan untuk Social Project kesehatan, merupakan program yang bertujuan menjaring Inovator teknologi dalam bidang kesehatan. Inovator terpilih merupakan inovator yang memiliki semangat dan tekad pengabdian tulus kepada masyarakat.

“Dari target 100 inovator yang mendaftar, kami bersyukur dan memilih 3 inovator terbaik. Inovator terbaik tersebut akan difasilitasi sebagai mentor untuk mengaplikasikan karyanya di wilayah sasaran kelompok marginal yang rentan dengan permasalahan kesehatan,” tambah Bapak Herdiansah.

Tiga Inovator Terpilih

Ada tiga orang Inovator yang terpilih, Kids. Pertama, Prof. Dr. Ir. Raldi Artono Koestoer, DEA (65 tahun), Guru Besar di Departemen Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Indonesia, sebagai Inovator Inkubator Bayi. Kedua, Bapak Abie Wiwoho Hantoro, MSc. (71 tahun), Inovator IPAL Komunal. Bapak Abie lebih memilih blusukan ke lapangan untuk mengajarkan masyarakat bagaimana mengelola air tinja dengan baik. Ketiga, Kak Andy Suryansah (23 tahun), Inovator Penolak Nyamuk, memiliki Inovasi Penolak nyamuk menggunakan sinar UV, gelombang audiosonic, dan komponen elektronik.  

“Kami berharap kegiatan ini bisa memberikan manfaat yang kuat untuk masyarakat dan dampak positif jangka panjang demi terwujudnya tatanan masyarakat Indonesia yang sehat dan bahagia,” tandas dr. Siti Maimunah, Kepala Puskesmas Rorotan.

Foto: Novi

 

You may also like
Latest Posts from Majalahjustforkids.com

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *